Selasa, 11 Januari 2011

8 days trip in Thailand

Ini merupakan kunjungan saya yang ke 2 ke Thailand, sebelumnya kami hanya stay di Thailand 2malam setelah melakukan perjalanan dari singapore, lalu Thailand dan terakhir ke Malaysia saya akan  ceritakan di lain kesempatan. Karena ingin jalan2 murah kami selalu melakukan booking ticket jauh2 hari ke airasia.com.

Trip kali ini sangat exciting pastinya, karena jumlah kami lebih banyak dari biasanya yaitu 8 dewasa dan 2 anak2, dan kali ini kami akan meng-explore hampir seluruh negara thailand khususnya tempat2 yang selalu menjadi tujuan para turis2.

Perjalanan ala "backpacker" kami akan lakukan dengan mencari tiket murah, hotel murah, dan moda transportasi yang relatif murah.
Saya akan share travel itinerary yang mungkin bisa menjadi panduan buat kalian yg ingin menghabiskan 8days di Thailand.

Thailand Itinerary for 8 days (15-22 July 2009)

1st day (15 july 2009)
·         go to Bangkok at 16.20, arrival at Suvarnabhumi Int’l Airport (19.45)
1th night stay at Sawasdee Krungthep Inn (*2), 30 Rambuttri Rd., Pranakorn (Teman saya dan keluarganya)
and Sawasdee Welcome Inn (*2), 5-7 Soi Rongmai, Chao Fa Rd., Pranakorn (Saya & Istri, bokap & Nyokap)
The Sawasdee Inn in Bangkok lies in close proximity to the airport (50 km=20 min) as well. You can come by taxi or even opt for the air-conditioned Airport Bus number A2. These are completely free of hassles and these buses will drop you at the Phra-A-Thit Road. The hotel is just about five minutes away from the hotel. Hua Lampong Railway Station is 20 km.
      Khaosan Rd. 5 minute by walk, Chaopraya River 5 minute by walk, Sanam Laung    
      5 minute by walk, Grand Palace 20 minute by walk.
Price: hotel Rp 155.810,-/2person/night (standard room+breakfast)

Hotel ini memang khusus para backpacker, yang hanya mempergunakan hotel sebagai tempat sementara untuk beristirahat, sehingga design kamar yg kecil tetapi bersih, cukup untuk berdua dengan kamar mandi di dalam, buat kami cukup untuk melepas lelah setelah perjalanan 3jam dari jkt to bangkok. 

2nd day (16 july 2009)
·         free… go around to chao praya, grand palace, chatuchak, 

  Karena kebetulan keluarga teman kami yang belum pernah tour di chao praya river, maka kami memutuskan untuk ke cathucak market dan  nanti bertemu di pier tempat meraka naik. Dan uniknya waktu kami pergi ada travel advised untuk tdk mengunjungi Thailand dikarenakan di negara tersebut jumlah orang yang terjangkit flu babi sangat tinggi, maka untuk mengantisipasti tertularnya kami sekeluarga menggunakan masker, tetapi setelah melihat banyak turis tidak memakai masker maka kami putuskan jg tidak memakai masker. heeeeee.......

·         go to Chiang Mai by rail (Hua Lampong Railway Station) at 19.00 about 9 or 10 hours from Bangkok to Chiang Mai.
2nd night stay at Special Express Train or Spc Exp Diesel Train, Bangkok-Chiang Mai, alternative pake bus A/C VIP atau 2nd class
Price: train 2nd class sleeper AC (up) 791 bath, (low) 881 bath

Dikarenakan kami akan melanjutkan ke Chiangmai dan Chiangrai, maka kami langsung menuju  Hua Lampong Railway Station. Kami memilih moda transportasi ini dikarenakan murah dan sekalian menghemat biaya hotel karena perjalanan 1 malam. Kereta ini sangat unik karena selain tempat duduk yang nyaman kereta ini di design untuk bisa menjadi tempat tidur. Kami berangkat jam 8mlm dari bangkok dan tiba di chiangmai jam 11 siang ternyata ngaret juga yaa kaya di Indonesia heee... sesuai informasi sih hanya memerlukan 10jam. Seperti juga di jakarta, gerbong2 nya dibagi2 sesuai dengan harga tiketnya.
Dan banyak sekali turis2 dengan tas ransel ala backpacker yang menggunakan moda transportasi ini untuk menuju Chiangmai dan Chiangrai. Dan khusus di gerbong kami hampir semuanya dari eropa and US mungkin hanya kami ber-10 orang asia. Perjalanan ke Chiangmai cukup lama dan jauh walau hampir sama waktu tempuh dengan kereta ekonomi JKT-SBY, tapi kereta ini melaju cukup kencang tanpa harus berhenti lama di stasiun berikutnya karena harus memberikan kesempatan kereta argo jalan terlebih dahulu seperti di Ind.

Kami sangat nyaman berada di kereta tsb, dengan tempat duduk yang nyaman bahkan bisa kami rubah design nya menjadi tempat tidur, bahkan WC dalam kereta api tsb termasuk bersih. Selama perjalanan kami mengisi dengan bermain kartu sambil menunggu mata mengantuk.


3rd day (17 july 2009)
·         go to hotel for deposit baggages
  Untuk informasi, harga tiket diatas tidak termasuk breakfast, jadi ketika menjelang pagi ditempat pemberhentian kereta, banyak sekali pedagang makanan2 seperti sejenis kwetiauw dan nasi beserta lauk khas daerah tsb. Saya dan istri mencoba masakan mereka dan ternyata 'not bad' dengan harga yg relatif murah. Akhirnya kami sampai di Chiangmai station dengan selamat, dan berfoto2 dulu sambil mencari transportasi 
yang bisa menghantar kami ke hotel.
Kami menuju hotel menggunakan "tuk-tuk" 
sebutan mobil didaerah tsb (kalau tidak 
salah), sejenis mobil2 angkot di jkt jg,
untuk beristirahat dan mengunjungi tempat2
disekitar hotel. Selain cukup buat kami 
rombongan, harga kendaraan tersebut juga 
relatif murah.



·         Go to Doi Inthanon National Park about 58 km from Chiang Mai (or Chiang Mai tours, see attachments)
By car, from Chiang Mai, take route 108 towards Chomthong. At km 57 (1 km before arrive to Amphur Chomthong) take a right on route 1009 (Chomthong-Doi Inthanon Road). At km 31 of this road is the Park Headquarter.
This tour starts at 8.00am. You are picked up from your hotel by your guide ( www.wayfarersthailand.com)

Drive south of Chiang Mai for approx. 1 hr to the town of Chomtong. Close to this town we turn off the road into the Doi Inthanon National Park. Then drive up to the top of Doi Inthanon (another 50kms approx.) - at the top you can see the twin chedis commemorating the birthdays of the King and Queen of Thailand, as well as take a walk to see the unique flora of the area. Because of the high altitude the flora is noticeably different from that at lower altitudes. It is also the only place where you will see rhododendrons growing in Thailand.

On the way down from the summit stop to see the Mae Klang waterfall and a Karen hilltribe village. Also explore the local agricultural research station which grows and experiments with crops that can be grown in the area.

Drive back to Chiang Mai, (approx 1½hrs.).
This tour ends when you are taken back to your hotel at approx. 4pm.


Setelah kami berhasil ber-negosiasi harga sewa mobil yg kmrn kami pakai untuk mengantar kami ke Doi Inthanon, harga lumayan murah karena kami rombongan, memang ada moda transportasi lain yaitu bus tetapi harus berganti2 bus.
Perjalanan cukup jauh untung kami bisa beristirahat di dalam mobil dan sekali2 berhenti di tengah jalan karena banyak sekali orang yang berjualan di pinggir2 jalan, sambil mencoba makanan khas disana. Secara kami semua yang pergi doyan makan makanya subur2 hee.......
Doi Inthanon merupakan kawasan wisata pergunungan, dan pemerintah thailand sangat memperhatikan sekali untuk wisata ini, dengan jalan2 yang rapih dan tanda2 arah yang jelas membuat kami tau kemana daerah yang akan kami tuju. Kalau tidak salah di kawasan pergunungan itu terdapat 3 air terjun yang sangat bagus, dan tidak lupa kami menuju salah satu tempat favorit di Doi Inthanon yaitu "The Highest Spot in Thailand", dan Doi Inthanon merupakan pegunungan tertinggi di thailand dan merupakan bagian dari pegunungan himalaya.


Untuk mencapai puncak ini perjalanan kami sangat mengagumkan dimana dengan jalan2 yang lebar dan bagus kami juga di suguhkan dengan pohon2 yang sangat tinggi dan pemandangan Chiang Mai, untung cuaca sangat mendukung perjalanan ini, saking tingginya pegunungan ini kabut dan awan2 selalu berada dibawah kami.




Sungguh perjalanan yang tidak mungkin kami lupakan selain memiliki puncak yang sangat indah, di puncak ini juga dilengkapi trek2 tangga jalan yg dibuat dari kayu tetapi sangat asri dan tidak merusak lingkungan. Walau harus hati2 karena cukup licin juga. Sebetulnya kalau Pemerintah Indonesia juga sangat memperhatikan hal2 yang mendetail seperti ini, wilayah Hutan Hujan tropis kita juga tidak ada lawannya di dunia. heeee.... ini biar pemerintah kita juga ter-motivasi untuk memperbaiki sektor pariwisata kita.
Setelah mungunjungi the high spot in thailand, kami mengunjungi salah satu air terjun di kawasan tersebut, air terjun nya sangat tinggi dan kami hanya bisa menikmati keindahannya saja karena dilarang bermain air, hanya di beberapa bagian yang landai kita bisa bermain air saja tetapi tidak bisa mandi. (takut keseret kali yaa).
Dan menurut informasi driver, bahwa lokasi air terjun ini pernah dipakai syuting film loh... 
Jadi kami pakai kesempatan ini untuk jeprat-jepret kamera kami dan bergaya2 heee..... sebetulnya banyak sekali foto2 kami di tempat ini sambil bermain air, tapi sayang tempatnya ngak bisa kasih byk upload foto2 heee.....
Perjalanan ini akhirnya kami sudahi, dikarenakan kami harus mempersiapkan untuk perjalanan besok hari ke Chiang Rai, dan salah satu tempat yang akan kami kunjungi adalah Golden Triangle, disini dulu merupakan pusat Ganja dunia.


Notes: This is a private tour; entrance fees and lunch are included.
If you travel to any districts in Chiang Mai, use Chang Phuak Bus Terminal located on Chotana Road, tel. 053 211 586. Destinations include those located along the northern route (Highway No. 107) which passes through Mae Rim, Mae Taeng, Chiang Dao, Chaiprakan, Fang and Mae Ai. Some buses continue to Tha Ton, the northern-most province of Chiang Mai.
Doi Ithanon merupakan wilayah gunung tertinggi di  Thailand, dan merupakan bagian dari pegunungan  Himalaya. Saksikan Mae Ya, air terjun dari ketinggian 280  m yang sangat memukau, atau mengunjungi Doi Ithanon  Royal Project, tempat budidaya bunga-bunga dataran tinggi  seperti carnation dan chrysanthemum. Di sini terdapat pula  Sunrise Viewpoint, tempat terindah untuk menyaksikan matahari terbit dari balik Doi Hua Suea (Gunung Harimau merunduk). Saat musim dingin, pemandangan akan semakin mempesona dengan kabut yang menyelimuti lembah di bawah. Doi Ithanon juga sangat cocok untuk trekking dan birdwatching.

·         Go to Chiang Mai Night Bazaar
Menyediakan aneka barang dan makanan yang seru, buka sampai tengah malam. Tempat belanja lain: Bo Sang Village Handicraft Center


3rd night stay at New Mitrapap Hotel (*2), 94-96 Ratchawong rd, T.Changmoi, A.Muang.
Distance to city center 0,5km (walk 5 min), distance to airport 5km (drive 15 min),10 minutes walking to Warorot market and 15 minutes walking to Night Plaza and Thapae road.
Price: hotel Rp 112.260,-/room/night (twin bed standard room+breakfast)
4th day (18 july 2009)
·         Go to Chiang Rai (about 2 hrs) by bus at 15.00
Setelah breakfast dan beres2 sambil lihat2 daerah2 sekitar hotel, 
kami bersiap2 menuju Chiang Rai, perjalanan memakan waktu 2 jam 
dengan bus dan dikarenakan semua kami baru pertama kali ke Chiang 
Rai, peta selalu menjadi pegangan saya dan teman saya dan 
sesekali bertanya kepada orang2 disekitar kami.
 Sekitar jam 7 mlm kami tiba di Chiang Rai dan 
 mencari mobil angkutan yang bisa membawa kami 
 ke hotel yang sudah kami booking jauh2 hari 
 sebelumnya.
 Walaupun seperti cari kucing dalam karung, 
 untung kami dapat penginapan yang baru, 
 bersih dan pastinya murah dengan kamar yang 
 cukup besar dan rapih untuk harga ini very 
 recommended lah. Kami langsung check-in dan 
 istirahat karena kami harus bangun jam 5pagi 
untuk bisa berangkat ke chiang Rai untuk mengunjungi Golden 
Triangle.


5th day (19 july 2009)

· Go to Doi Tung

Tempat peristirahatan Ibusuri ini sangat cantik, dengan ribuan bunga yang menggantikan lahan opium. Sangat cocok bagi pasangan atau yang ingin meneduhkan hati. Sambil memandang gunung, dikelilingi ribuan bunga cantik, dan dibelai angin dingin, time does stand still... Di sini terdapat Doi Tung Royal Palace, tempat peristirahatan ibusuri yang bergaya villa Swiss, sederhana namun indah, dan Mae Fah Luang Garden, taman bunga yang luas, sangat tepat untuk berfoto.

· Go to Golden Triangle (or Chiang Rai Tours)
Di titik pertemuan tiga negara ini (Thailand, Laos,  Myanmar), dahulu merupakan pusat candu dunia (opium). Sampai tahun 1990-an masih tidak dianjurkan untuk turis  karena masih banyak pasukan2 liar. Baru sekarang boleh dibuka umum. Di sini kita bisa menyeberang ke Laos & Myanmar dengan ongkos 400 baht/kapal, tapi hanya di desa perbatasan saja. BTW di Myanmar ada kasinonya.
Walaupun pagi2 benar, kami berangkat ke Golden Triangle dengan menggunakan mobil yang kami pakai saat mengantar kami ke hotel, bahkan dengan harga yg cukup murah.
Kami sampai didaerah Golden Triangle masih terbilang sangat pagi sekitar jam 7, jadi tidak banyak turis dan aktivitas masyarakat setempat.
Golden Triangle sangat indah, dimana terdapat 3 negara asia yang hanya dipisahkan oleh sungai, kami sempatkan juga melihat salah satu museum ganja didekat lokasi tersebut, karena dahulu tempat ini sangat terkenal dengan transaksi ganja antar negara bahkan tempat ini disebut Pusat Candu Dunia.
Kami juga sempat mengunjungi salah satu kantor imigrasi myanmar untuk bisa mendapatkan visa in transit ke negara tersebut hanya untuk 2 jam saja sekedar foto2 mungkin saja bisa dapat murah, tapi sayang ternyata harga visa in transitnya mahal. sehingga kami putuskan tidak jadi masuk kesana dan kembali ke hotel. Karena kami harus mengejar pesawat jam 14.00 untuk menuju ke bankok dan berangkat ke Phuket yang akan menjadi tujuan terakhir kami di Thailand.
Untung kami sampai di hotel sekitar jam 10an, sehingga jatah breakfast kami tidak hilang, kami sempatkan  sarapan pagi sampai kenyang, mumpung buffet. Bahkan kami termasuk orang yang agak lama keluar dari tamu2 hotel lainnya heee......








4th night stay at Palm Garden (*4), 375/1 Moo 19 Soi, Jindakum, Robvieng, Muang, Chiang Rai, Thailand
Hotels is located just 5 minutes from downtown, and approximately 10 minutes from Chiangrai airport.
Price: Hotel Rp 244.840,-/room/night (double/twin+breakfast)

·         Go back to Bangkok at 14.00-16.15 by Airasia
Airasia ticket Chiang Rai-Bangkok (oneway) 1.140 bath/person (7 person), 1.300 bath/person (3 person)
5th night stay at The Great Residence, 1892/1 Lat Krabang Road, Bangkok 10520
The Great Residence is strolls away from Suvarnabhumi International Airport. This airport hotel is just 5 minutes drive from the airport.
Price: hotel USD 19/room/night (standard room+breakfast)


Setelah sampai bangkok kami siap2 untuk mengunjungi "Bangkok Night Bazaar".
Bangkok night bazaat merupakan tempat fav saya, karena mereka punya konsep tempat hiburan yg semua serba ada. Mulai dari cafe, pusat blanja murah, hiburan, food court area yang sangat luas.
Disini kami keliling2 untuk mencari barang murah2 seperti kaos, gantungan kunci, apa pun yg bisa kami bawa buat oleh2. Setelah puas berbelanja, kami harus langsung kembali ke hotel karena kami harus bangun pagi2 untuk menuju ke phuket yang akan menjadi tujuan kami terakhir di Kota Gajah ini.

6th day (20 july 2009)
·         Go to Phuket by Airasia at 07.00-08.15
Airasia ticket Bangkok-Phuket (return) 1.626 Bath/person
6th night stay at Club Coconut Resort (*2), Nanai Road, Patong, Phuket
40-45 minutes from airport by taxi
Price: Hotel 212.905/room/night (standard+breakfast)


Sampai juga kami di Phuket, kota nya kecil tetapi merupakan tempat yang sangat terkenal dengan Phi-phi island nya, menurut informasi disini tempat film "THE BEACH" Leonardo de caprio syuting film.
Setelah sampai bandara, kami mencoba mencari tempat penyewaan boat yang bisa antar kami ke phi2 island, setelah putar2 ternyata banyak yg sudah full dan harganya terbilang sangat mahal. Setelah mencari dan bernegosiasi akhirnya kami dapat penyewaan boat dan harus berangkat pagi itu jg.
Lalu setelah kami berdiskusi dengan yang lain maka akhirnya kami putuskan untuk langsung menuju phi2 island tanpa harus check-in ke hotel terlebih dahulu.
Perjalanan ke phi2 island tidak pernah kami pikirkan sebelumnya, sejak mulai dari pelabuhan tempat sewa boat cepat tsb, kami selalu melewati ombak2 dengan ketinggian 1-2mtrs, untung boat kami memakai 2 mesin sehingga bisa memotong ombak yg tinggi2 tersebut. Dalam perjalanan kurang lebih 1.5jam semua kami digoncang2 oleh ombak yg besar tsb. 
Di Phuket banyak sekali pulau2 kecil yang jg murupakan bagian dari tour kami dan pasir putih mereka sangat bagus dan keindahan di dalam laut baik ikan dan karang2 nya juga bagus.
Kami tidak buang kesempatan ini untuk menyebur ke laut yg sangat jernih, bahkan dengan melupakan sejenak bahwa phuket pernah diguncang tsunami di tahun 2008 dan ombak2 yang tinggi yang tadi kami lalui menuju ke phi2 island ini. Sungguh pemandangan bawah laut yg indah, bahkan ikan2 kecil nya bagus2.
Mungkin Bunaken masih kalah untuk phi2 island ini, tapi masih ada tempat2 yg bagus seperti Raja Empat di indonesia yg belum saya lihat untuk bisa di compare dengan phi2 island. Tapi pastinya tempat ini sangat recommended jika kalian ingin pergi ke phuket or thailand. Kami sangat menikmati trip ini dan mungkin one day kami akan kunjungi phuket lagi.
Dan ada kejadian yang sempat membuat kami kaget, karena salah satu teman kami terkena bulu babi di kakinya, mungkin pada saat kena kita tidak begitu terasa tetapi setelah dalam perjalanan pulang teman saya mulai merintih kesakitan, setelah sampai darat teman kami diberi pengobatan tradisional oleh cru kapal dengan memnyiramkan arak di kakinya dan di pukul2 saja, untung akhirnya pengobatan tsb manjur sekali tanpa harus pergi ke dokter.
Akhirnya selesai lah perjalanan kami di phi2 isaland, dan kami diantar ke hotel, untung hotel kami ada di pusat kota phuket sehingga kami tidak sulit untuk berkeliling2 kota di malam hari nya.
Saya sempatkan juga untuk pijat di kawasan hotel karena pijat thailand katanya terkenal juga, istri saya agak takut untuk mencoba pijit ini akhirnya dia hanya menonton saja. 

7th day (21 july 2009)
·         Go around at Phuket
·         Go back to Bangkok by Airasia at 21.50-23.10


Hari terakhir di phuket kami juga mengunjungi phatong beach yang pada saat tsunami yang lalu terkena Tsunami yang paling parah, memang disini angin laut sangat kencang dan ombaknya sangat tinggi2. Kami hanya berfoto2 saja dan pergi keliling2 kota phuket.
Dan setelah putar2 phuket kami menuju ke bandara phuket untuk menuju bangkok kembali untuk bershoping2 ria. Dan nanti saya akan ceritakan hal yg seru pada saat saya shoping di MBK, Platinum dll nya.

7th night stay at Sawasdee Krungthep Inn (*2)
Price: hotel Rp 155.810,-/2person/night (standard room+breakfast)
8th day (22 july 2009)
·         Go around Bangkok city for shopping…. MBK….
  Shopping time....
  Bangun pagi langsung kami sarapan dan menuju MBK, Platinum yg merupakan Mangga dua nya Thailand.


Dan ini merupakan hari terakhir kami berada di thailand sehingga 
kami gunakan kesempatan ini untuk berbelanja untuk oleh2.
Ada suatu kejadian yang unik, pada saat saya ingin membeli celana 
di sebuah toko, seperti biasa saya akan menawar barang tersebut 
sampai 70% disc, dan dia pun mulai menurunkan sedikit demi 
sedikit harga nya sampai kebatas harga 100rb an, karena saya 
tawar di 80rb dan tidak mau naik lagi lalu tiba2 dia mematikan 
lampu tokonya dan menutup toko nya dan ngak lama dibuka kembali. 
Karena saya kaget, saya tanya mengapa melakukan itu semua, lalu 
dia menjelaskan karena hari masih pagi dan saya merupakan 
pelanggan yang pertama tetapi terjadi tawar menawar yg sangat 
alot maka untuk membuang sial dia lakukan semua itu. Karena saya 
kesal saya tinggalkan saja toko tersebut dan tidak lama saya 
balik dan bayar barang tsb heee.... sungguh pengalaman yg 
mengejutkan buat saya dan istri. Tetapi itu tidak menyurutkan 
semangat kami berbelanja dan menawar kembali.
Setelah puas berbelanja kami kembali ke hotel dan siap2 untuk 
kembali ke jakarta.



Go back to Jakarta by Airasia at 20.15-23.45

C u again in the next trip

Jumat, 07 Januari 2011

Old & New Journey in Toraja & Makasar 2010-2011

Old & new kemarin, kami memilih Toraja & Makasar sebagai tempat untuk kami menghabiskan 2010 dan masuk ke 2011.
Kakak ipar saya berasal dari Toraja, sehingga moment ini dipakai juga oleh Orang tua saya untuk bersilahturahmi ke rumah "Besan", ini merupakan kunjungan pertama kami (Saya, istri dan Orang tua) ke tempat asal Kakak ipar kami setelah 7 tahun mereka menikah.

25 Des 2010, jam 23.00 malam kami berangkat menuju Makasar (Ujung Pandang), dan tiba di di makasar jam 2.00 pagi, dan kami langsung beristirahat di Horison hotel sambil menunggu jam 10.00 pagi bus yang akan berangkat ke Toraja. Kurang lebih 7 jam perjalanan dari makasar ke Toraja. Transportasi yang kami gunakan relatif nyaman tetapi sayang perjalanan ke Toraja masih kurang baik, masih banyak sekali jalan2 yang masih rusak dan pengerjaan perbaikan jalan yang sepertinya terhambat. Dengan cemas dan berharap tiba di Toraja sebelum jam 8 malam karena saya akan menyaksikan Final Leg 1 Ind vs Mys di Bukit jalil. Toraja 1 jam lebih cepat dari jakarta sehingga perhitungan saya kami akan tiba tepat waktu sehingga kami bisa menyaksikan pertandingan tsb.

Kami sangat beruntung datang ketoraja, karena bertepatan dengan event "Lovely December", dimana salah satu acara nya adalah upacara adat tradisional khas Toraja untuk pemakaman mayat. Sebetulnya saya pernah lihat melalui DVD yang waktu itu dibawa oleh kakak ipar saya upacara adat pemakaman nenek nya kakak ipar saya, tapi hari itu saya sungguh melihat bagaimana prosesi atau upacara adat penguburan mayat khas Toraja, mulai dari tarian khas mereka dalam membawa mayat dengan mengoncang-goncangkan mayat tsb dan proses lainnya. Bagi orang yg tidak mengenal adat istiadat Toraja mungkin akan berfikir seperti tidak sopan tetapi itu merupakan bagian dari ritual adat mereka.

3 hari kami di Toraja merupakan wisata budaya dan sejarah buat kami, dimana masih ada sampai detik ini masyarakat toraja yang masih memegang teguh adat istiadat nenek moyang mereka dengan meletakkan mayat dan peti mati di batu2 besar dan tebing2 yg curam.
Di toraja juga memiliki keindahan panorama yang luar biasa, bahkan mereka memiliki daerah tinggi dan terdapat kubur batu yang sangat besar, dmn terdapat makan2 orang2 daerah sekitar dan hampir di setiap jalan kami melihat kuburan dalam batu2 yg besar.
Bahkan kami sempatkan juga kedaerah londa, dmn ada gua yang sangat besar dan terdapat banyak sekali tengkorak2 dan peti2 mayat baik yg baru dan lama didalam gua tsb. Kami harus menyewa petromak untuk bisa masuk kedalam gua tsb dan ketika masuk lebih dalam bahkan kami harus jongkok dan merayap utk bisa masuk lokasi yg lebih dalam dalam gua tsb.


Sungguh pengalaman yang sangat  berkesan dan bahkan kami juga mengunjungi suatu tempat dimana terdapat "baby graves" atau pemakaman buat bayi yg meninggal pd saat melahirkan, dan unik nya mrk tdk di kubur di batu2 tetapi di sebuah pohon yg sangat besar dengan membuat lubang2 di bagian pohon tsb dan sampai detik ini pohon tsb tidak rusak dan mati. 

29des10, kami harus segera kembali ke makasar karena keluarga om yang asli orang sangir tsb juga akan merayakan tahun baru nya di makasar.
Makasar adalah kota kuliner, setelah berwisata sejarah di toraja tiba saat nya kami melakukan wisata kuliner di makasar. 

Hal yang pertama kami coba adalah, Coto Nusantara, hmm.... luar biasa enaknya khususnya daging nya sebab ati nya menurut saya kurang begitu enak. Dengan kuah yg segar dan lontong yg menemani coto tsb. Saking enaknya kami mengunjungi tempat ini 2 kali. Ada pula  RM Sari gurih yang menurut teman saya harus di kunjungi di makasar, hidangan masakan laut terutama ikan bakar rica2 sungguh membuat nafsu makan kami meningkat, harga tidak terlalu mahal tetapi sangat enak. Kami jg mencoba konro karebosi, es pisang ijo, otak2, Mie Titi, dll.

Karena kami membawa keponakan dan sepupu yang masih kecil2, maka tidak lupa kami mengunjungi Trans Studio di Makasar, tiket masuk cukup mahal yaitu 160rb untuk kartu perdana, tetapi karena sudah sampai di makasar apa boleh buat ???
Konsep Mall dengan tempat permainan di Trans Studio ini mungkin hampir sama dengan mall yang ada di jakarta pada umumnya, tetapi konsep di Mall trans studio ini cukup unik dengan mengambil konsep pantai dimana terdapat kapal ditengah mall tsb dengan jalur air membuat indah nya mall tsb.
Kami juga mengunjungi Taman Nasional Bantimurung dan benteng rotterdam yang terkenal di makasar, tetapi karena kurangnya perhatian pemerintah daerah, tempat tersebut menjadi kurang memiliki daya tarik buat turis2. Sebetulnya kami sudah menyiapkan pakaian ganti untuk bisa berenang di air terjun Bantimurung, tetapi dikarenakan habis hujan air terjun tsb keruh dan kotor.

Malam Pergantian Tahun, kami hanya rayakan di hotel saja, karena pada saat kami keluar untuk makan malam suasana di makasar cukup ramai dan macet sekali, karena masyarakat sangat antusias untuk merayakan bersama2 dan pesta kembang api di pantai Losari. Dan banyak RM yang tutup pada waktu itu sehingga kami agak kesulitan mencari tempat makan, dan akhir nya kami mendapatkan dan setelah itu kembali di hotel.
Dan kebetulan kamar kami sangat dekat dengan kolam renang, dimana pihak hotel menyelenggarakan pesta pergantian tahun di kolam renang tsb, sehingga pesta kembang api pada malam itu sangat meriah bahkan kami bisa melihat kembang api yang di nyalakan dari pantai losari.

Tiba saatnya kami mencari oleh2 khas makasar, selain Minyak tawon dan balsemnya, tidak lupa kami juga membawa Markisa khas makasar, kacang Telor cap Ayam, kaos, dan otak2 untuk dibawa ke jakarta. 
Dan tanggal 3 jan 2011 pagi kami kembali ke jakarta dengan semangat baru untuk menghadapi tahun 2011.

see u in the next trip.


Kamis, 06 Januari 2011

Old & New Journey in Bitung & Manado 2009-2010

Setelah merayakan Natal di Gereja dan dilanjutkan kumpul bersama keluarga besar istri di rumah eyang ti (25 Des 2009), saya dan istri bersiap2 untuk berangkat menuju Sulewesi Utara untuk merayakan Old & New di sana.




Ini merupakan Old & New trip yang pertama kali buat kami setelah kami berdua menikah.
Saya dan istri sangat tertarik atas undangan Om & Tante saya untuk bisa pergi ke Tanah Kelahiran Om saya, Dia aslinya Orang Sangir, tp keluarga besar tinggal di Bitung.


Om ku sekeluarga berangkat lebih awal dari kami, saya dan istri beserta kedua orang tua saya berangkat pada tgl 26 des 2009.
Kami terbang dengan pesawat Lion Air dengan biaya 2.5jt pp per orang, cukup mahal buat kami karena kami tidak pernah pergi dengan ongkos pesawat yang semahal itu. Tetapi dikarenakan kami akan di tanggung di Manado maka kami berangkat juga.
Turbulence menuju Manado cukup banyak, but thanks God Finally kami sampai juga sore hari di Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado dengan Selamat.
Kami dijemput keluarga Om ku dan langsung menuju Bitung dan beristirahat.
Tempat tinggal mereka dekat dengan Gunung Tete (biasa di sebut gunung tete oleh orang setempat karena gunung itu kembar) dan pelabuhan Bitung yang sangat ramai.




Day 2, 27des09


Kami mengunjungi keluarga Om ku didaerah yg cukup jauh tetapi dekat dengan pantai yang sangat indah, kami sempat kan untuk bermain air dan mencari kerang2 cantik untuk dibawa ke jakarta untuk para keponakan ku yang cantik2.


Manado sangat terkenal dengan wisata pantai dan laut nya, dan jangan sampai dilewatkan adalah Ikan Tuna Laut dalam mereka. Kepala Ikan Tuna Laut dalam bisa sebesar helm motor dan kebanyakan hasil laut mereka di export ke Jepang dan USA.
Saya sebetulnya tidak begitu suka makan sushi yg biasa ada di rest Jepang, tetapi ketika keluarga Om saya membawakan sushi yang masih segar dari perush peng-export tuna beserta dengan sauce nya saya jadi ketagihan, karena ikan nya sangat segar. Di manado mereka juga membakar tuna tetapi tidak sampai matang, hanya setengah matang. Tetapi euuunaakkkk nya luar biasa. Kami sempat membawa tuna kaleng buat oleh2 mertua dan saudara dan mereka jg berkata bahwa ikan tuna tsb luar biasa enaknya.


Day 3, 28des09
Kalau sampai manado, tempat yg paling banyak dikunjungi adalah Bukit Doa, tempat ini merupakan lambang pemersatu kota ini dimana terdapat tempat2 ibadah masyarakat indonesia. Tempat ini berada jauh dari kota manado tetapi berada di tempat ketinggian sehingga udara nya sangat dingin. Pada dasarnya Indonesia memiliki banyak tempat yang sangat exotis untuk dikunjungi, tetapi minim nya pengembangan dari pemerintah sehingga tempat tsb tidak tertata rapih. Dengan trek2 yang mendaki sebetulnya tempat ini akan menjadi tempat yg favorit untuk dikunjungi baik oleh turis lokal atau pun manca negara bahkan dengan pemandangan yang begitu indah dan makanan2 lokal yang sangat menarik untuk di nikmati. 
Bahkan setelah kami mengunjungi bukit doa tsb, kami menyempatkan untuk wisata kuliner di manado. Di manado banyak sekali pemakan segala, ada kelelawar, ular, anjing, babi dsb bagi teman2 yang bisa makan segala yang bergerak disini adalah tempat kalian bisa meng-explore selera makan kalian. Tetapi buat saya Ikan Tuna lah yang terbaik dari setiap makanan yang saya makan di Manado.


Day 4, 30des09
Saat nya kami mengunjungi BUNAKEN, kami menyewa perahu yang bisa mengantar kami ke pulau dimana suku bajo pertama kali sampai di Manado. Di tengah perjalanan kami melihat keindahan laut, karang dan ikan2 yang ada di bunaken ini melalui perahu kaca, sungguh luar biasa Bunaken, dan menurut saya Bunaken lebih indah dibandingkan phi2 island di phuket.
Kami sekeluarga tidak melewatkan kesempatan ini untuk snorkeling di bunaken, semua kami turun kelaut untuk bisa melihat langsung keindahan laut, karang dan aneka ragam ikan di bunaken ini. Luar biasa rasanya melihat orang asli daerah tsb menyelam hanya dengan menggunakan alat pernapasan sederhana tapi dia bisa menyelam kebawah kapal dan timbul di sisi sebelahnya. Dan tidak jauh dari kami snorkeling, terdapat tebing dalam laut yg menjorok kedalam dimana terdapat orang2 yang diving untuk melihat karang2 dan aneka ragam ikan di bunaken ini. Banyak sekali spot yg ada di bunaken untuk kita bisa ber-snorkeling.


Day 5, 31des09
Kami mengelilingi kota bitung untuk melihat2 oleh2 yang akan kami bawa ke jakarta. Tetapi dikarenakan besok hari kami akan beribadah Awal Tahun, kami sempatkan juga untuk ke salon dan reflexy setelah kemarin hari kami berenang di bunaken. Hari ini kami memanjakan diri di salon untuk creambath, reflexy dsb. Ternyata salah satu orang yg bekerja di salon tsb orang jawa, wah jauh juga yaa perjalanan hidupnya sampai nyasar ke Bitung. Transportasi umum di Bitung banyak sekali angkot2 yang didalamnya dilengkapi dengan sound system yg super keras sehingga kita didalamnya harus bicara kencang2 dengan yg lain, dan ternyata kita akan jumpai hal yang sama di semua angkot yg ada di bitung ini.
Malam Tahun baru di Bitung or Manado, selalu identik dengan pesta, mabok, dan pesta kembang api. Dan uniknya, kami menjumpai di beberapa rumah mereka membuat acara pesta penyambutan Tahun baru tsb dengan memasang full band dan bernyayi, dan ada pula memasang lagu dgn sound system yg super berisik. Dan dikarenakan tempat tinggal orang tua  om saya dekat pantai dan pelabuhan, maka malam tahun baru di bitung luar biasa karena hampir semua kapal akan menembakan ke angkasa pistol suar mereka disertai dengan kembang api yang sangat indah nya. Dan seperti biasa, tepat jam 00.00 kami sempatkan untuk berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan atas kasih karunianya atas kami sekeluarga dimana kami bisa memasuki tahun baru ini dengan berkatnya yg melimpah. 


Day 6, 1jan10
Kami harus bangun pagi benar sekitar jam 4.30 WIT (Sekitar jam 3.30 WIB) untuk siap2 mengikuti ibadah jam 5.00 WIT, walau mata berat dan ngantuk yg sangat kami akhirnya bisa mengikuti ibadah awal tahun dengan sukacita. Dan lalu kami bersiap2 untuk membakar ikan tuna untuk dibawa ke jakarta esok hari, adik om ku menyiapkan semua peralatan panggang dan membakar nya hingga kering untuk kami bawa bsk pagi ke jakarta.


Day 7, 2 jan10
Goodbye Bitung dan Manado, tidak lupa sarapan nasi kuning di bandara sambil menunggu pesawat ke jakarta.


see u in the next trip